Jumat, 14 Oktober 2016

Tulisan Softskill 4 Etika Profesi Akuntansi "Membuat Cerpen"

Nama               : Rere Tresha

Kelas               : 4EB19

NPM               : 27213418

Tulisan             : Membuat Cerpen

Judul               : 1..2..3..

“1..2..3..”
“SATUU.. DUAA.. TIGAAA..  udah belum? Aku cari ya?” teriak Kelvin saat bermain petak umpet dengan Alice dan Steven di taman dekat rumah mereka. “nahh.. ketemu kamu Steven hahahahah kamu ketawan ngumpet dibelakang pohon” teriak Kelvin dengan senangnya. “ah curang kamu. Pasti tadi mengintip saat aku ngumpet. Iya kan? Ngaku deh.” Tanya Steven dengan kesal. “tidak kok! Aku tidak mengintip. Enak saja.” Seru Kelvin. “Alice mana? Belum ketemu?” tanya Steven. “belum.. dia ngumpet dimana ya? ALICEEE kamu dimana? Ayo cepat keluar” teriak Kelvin. 10 menit berlalu Kelvin pun tak kunjung menemukan Alice.
Di semak semak tempat persembunyian Alice pun tertawa senang karena tau Kelvin tidak bisa menemukan dia. “hahahaha aku berhasil. Kelvin tak bisa menemukan ku. Kasian deh dia” kata Alice dalam hatinya dengan sedikit bangga. “apa mungkin dia pulang?” tanya Kelvin kepada Steven. “masa sih dia pulang? Tidak mungkin. Kan dia yang paling semangat mengajak kita main petak umpet” ujar Steven. “mungkin tadi dia sudah dipanggil mamanya pulang” ujar Kelvin dengan mengira ngira. “yasudah kita pulang saja yuk. Langit nya sudah hampir gelap, pasti mama mencari kita” ajak Steven. “ayuk..” jawab Kelvin.
Kelvin dan Steven pun pulang meninggalkan Alice yang masih bersembunyi di semak semak sedangkan hari semakin gelap.
“aduh kok Kelvin nggak nemuin aku sih? Mana sih dia?” tanya Alice dalam hati dengan perasaan cemas dan takut karena hari semakin gelap. 15 menit berlalu Alice pun masih bersembunyi di semak semak berharap Kelvin mencari dan menemukan dia, sedangkan langit sudah semakin gelap. Tanpa disadari Alice pun menangis. menangis sesunggukan di balik semak. Perasaan nya terlalu takut. Namun Alice pun tidak bisa beranjak dari tempat persembunyian nya. Dia Cuma bisa menangis. berharap Kelvin datang dan menemukan dia. Sampai akhirnya Steven pun kembali ke taman dan menemukan Alice di tempat persembunyian nya. Kamu kenapa menangis?” tanya Steven dengan panik. “ternyata benar dugaan ku. Kamu masih bersembunyi. Untung saja aku kembali ke taman.”  Alice pun tak menjawab dan tetap menangis. “tenang Alice, aku kan sudah menemukan kamu. Kamu nggak usah takut. Sekarang kita pulang ya. Hari sudah gelap.” Steven pun merangkul Alice dan beranjak dari tempat persembunyian nya dan berjalan mengantar Alice pulang.
***

Setelah mengantar Alice pulang, Steven pun langsung menceritakan kepada Kelvin dengan marah nya bahwa alice masih bersembunyi di taman menunggu dia menemukan nya. Kelvin pun merasa bersalah dan berniat untuk meminta maaf kepada Alice.  gadis kecil yang sebenarnya dia sukai. Dia sadar dia telah membuat Alice menangis. dan dia berjanji untuk meminta maaf kepada Alice esok pagi.

HARI YANG TIDAK SEBERUNTUNG MINGGU PAGI YANG CERAH
“Aliceee.. permisiii.. Aliceee..” Kelvin pun tak henti hentinya memanggil Alice di depan rumahnya. TINGGG NONGGGG.. suara bel pun berbunyi namun tetap tidak ada seorang pun yang keluar. “permiissiiii.. Aliceee..” kali ini Kelvin pun memanggil dengan volume yang lebih tinggi dari sebelumnya. “kok nggak ada yang keluar ya?” tanya Kelvin dalam hati. 10 menit kemudian Kelvin pun masih terus memanggil Alice di depan rumah nya. Kelvin pun tidak tau bahwa Alice telah meninggalkan rumah nya untuk pindah ke SYDNEY sejak semalam tadi. Akhirnya Kelvin pun pulang tanpa hasil. Di perjalanan pulang Kelvin pun terus memikirkan kesalahan nya kepada Alice dan perasaan nya tidak tenang karena belum meminta maaf kepada Alice gadis yang jelas jelas dia sukai. Dia terus terusan mengutuk dalam hati betapa bodohnya dia karena telah meninggalkan Alice sendirian di taman dan membiarkan Steven menemukan dia. “kenapa bukan gue yang nemuin Alice? Kenapa harus Steven saudara kembar gue sendiri?” tanya Kelvin dalam hati dengan perasaan kesal.

***


MAKAN MALAM TIBAAA..
 “ayo makan. Habis kan nasi sama lauk nya. Kamu tambah lagi aja ayam nya”  seru ayah kepada Steven. “nggak mau ah udah kenyang aku” ujar Steven. “masa gitu aja udah kenyang. Gimana mau punya otak yang pinter kaya papa kalo makan nya aja sedikit. Katanya nanti mau lanjutin perusahaan papa. Kalo begitu ya harus pinter.” Ujar laki laki yang masih tampan diumur 35 tahun nya itu. “loh? Kok jadi nyambung nyambung ke perusahaan sih pa? Gak nyambung banget deh hahahah.” Ujar Kelvin sekenanya. “sekali kali biarin liat papa nya senang sedikit kek. Sirik aja sih.” jawab om Reihan dengan ketus dan pura pura memasang muka cemberut. “sudah sudah nggak baik berdebat di meja makan. Oh iya kamu tadi kerumah Alice ada perlu apa vin?” tanya tante Rita kepada Kelvin yang tidak lain adalah ibunda nya sendiri. “nggak ada apa apa kok mah. Cuma mau ngajak Alice main ditaman aja nanti sore. Tapi kok dirumah nya kaya kosong gitu ya mah? Aku panggil nggak ada yang keluar.” Jelas Kelvin. “loh bukan nya Alice pindah ikut orang tua nya ke SYDNEY. Semalem papa nya Alice yang telpon ke papa untuk bilang ke kalian kalau Alice pindah. Jadi dia nggak bisa main sama kalian lagi.” Jelas om Reihan. Mendengar penjelasan om Reihan, perasaan Kelvin pun tidak karuan. untuk anak yang berusia 8 tahun seperti Kelvin dia Cuma bisa merasakan sedih dan ingin menangis. dia sadar bahwa dia telah bodoh meninggalkan Alice di taman sendirian. Hari demi hari pun dilalui Kelvin dan Steven tanpa bermain dengan Alice lagi. Namun seiring berjalan nya waktu Kelvin pun mulai bisa melupakan kejadian itu terutama melupakan Alice.

 sampai kapan pun Kelvin dan Steven nggak akan pernah sama. Walau kita kembar tapi kita beda pah.. kalau pun aku disuruh pilih. Aku juga ingin terlahir seperti Steven yang sempurna dan di puji puji oleh semua orang.
9 tahun berlalu. Saat ini usia Kelvin dan Steven pun sudah beranjak 17 tahun. Bukan anak kecil lagi tetapi sudah dewasa sudah mengerti apa itu yang namanya CINTA. Diumur mereka yang 17 tahun banyak teman teman Kelvin ataupun Steven yang berulang tahun dan sibuk mengundang sana sini untuk datang ke pesta ulang tahun mereka.
“Sayang kamu lusa dateng ke ulang tahun aku kan?” tanya Clara dengan penasaran. “ya aku pasti dateng lah ke ulang tahun pacar tercinta ku ini. Makasih ya sayang undangan nya.” Kata Steven dengan ramah dan menghamparkan senyum termaut nya kepada Clara gadis yang baru 5 bulan menjadi kekasih nya itu. “kamu ajak Kelvin juga ya.” Bujuk clara kepada kekasihnya itu. “emm kayanya Kelvin nggak akan dateng deh ke pesta ulang tahun kamu nanti. Soalnya lagi ada masalah gitu deh dirumah karena dia. Tapi gpp kan kalau dia nggak dateng?” tanya Steven. “gpp kok sayang. Yang penting kamu dateng ke ulang tahun aku” jawab Clara sambil tersenyum manis kepada Steven.
Di SMA PELITA Steven menjadi idola kaum hawa dan siswa kebanggaan sekolah. Tampan,Pintar,Berprestasi,ketua osis,Jago basket,sering ikut Olimpiade,dan menduduki kelas Akselerasi. Itulah tanggapan siswa siswi di SMA PELITA tentang dirinya. Berbeda dengan Steven. Kelvin sekolah di SMA 101 jakarta. SMA yang tidak sebagus dan sepopuler SMA Steven. Siswa siswa disana selalu menganggap nya berandalan yang kerjaan nya Cuma berantem saja, membuang uang orang tua dengan percuma. Ini sudah ke enam kali nya Kelvin pindah pindah sekolah sejak 2 tahun belakangan ini. Om Reihan ayah Kelvin sudah bingung harus mendidik Kelvin dengan cara apa lagi. Dirumah Kelvin pun tidak pernah belajar dan selalu pulang terlambat. Surat dari kepala sekolah pun sudah sering diterima kedua orang tua Kelvin. Ibunya selalu bertanya kepada Kelvin kenapa dia bisa seperti ini. Namun Kelvin pun tidak menggubris nya.

***
“MEMALUKAN SAJA KAMU!.” Sambil membanting amplop yang isinya surat panggilan dari kepala sekolah SMA Kelvin. “lagi lagi kamu membuat ulah saja. Bisa apa sih kamu? Nggak ada hal yang berguna apa yang bisa kamu lakukan selain berkelahi? Papa tuh sudah muak mendapat surat panggilan dari kepala sekolah kamu. Kamu tuh udah enam kali pindah sekolah KELVIIINN!! Dengan kasus yang itu itu saja. Mau kamu tuh apa sih?” tanya Om Reihan dengan kesal dan volume suara yang tinggi. “tidak bisa apa kamu seperti Steven yang pintar, Berprestasi, dan mendapat kelas Akselerasi? PAPA MALU PUNYA ANAK SEPERTI KAMU! Kalau saja kamu hidup Cuma hanya menyusahkan saja mending dari dulu saja kamu papa buang.” Ucap om Reihan dengan penuh emosi. “oh yaudah kalau begitu. Kelvin akan pergi dari rumah ini. Biar aku nggak akan nyusahin papa lagi. Itu kan yang papa mau?! Asal papa tau ya, sampai kapan pun Kelvin dan Steven nggak akan pernah sama. Walau kita kembar tapi kita beda pah.. kalau pun aku disuruh pilih. Aku juga ingin terlahir seperti Steven yang sempurna dan di puji puji oleh semua orang. Bukan seperti diri aku sekarang ini yang bahkan kelahiran nya tidak diharapkan oleh orang tuanya sendiri!” ujar Kelvin sambil berlari menuju kamar nya di lantai atas dan meninggalkan kedua orang tua nya serta Steven di ruang tamu. “KELVINN!? PAPA BELUM SELESAI BICARA! SINI DULU KAMU!!” ucap papa dengan tegas dan masih penuh emosi. “ah sudah lah Kelvin cape denger hinaan papah terus” teriak kelvin dari lantai atas yang terdengar hingga ruang tamu.
Dikamar, Kelvin sedang memasukkan tumpukkan pakaian kedalam ransel nya. Dia benar benar berniat untuk pergi dari rumah. Hatinya benar benar hancur atas ucapan ayah nya itu. Sebenarnya keluarga nya tidak tau apa yang terjadi dengan Kelvin. Kelvin terlalu berbeda dengan Steven walau mereka saudara kembar, sampai kapapan pun mereka tidak akan pernah sama. Dan sampai kapan pun Steven tetap akan menang dalam semua hal.
“mau kemana lo?” tanya Steven. “bukan urusan lo!” jawab Kelvin dengan ketus. “lo pikir dengan cara lo pergi dari rumah akan nyelesain masalah gitu? Justru lo akan nambah repot bokap nyokap karena mereka pasti akan muter muter kota Cuma buat nyari lo.” Jelas Steven. “kalo gitu lo bilang aja ke mereka supaya mereka nggak usah cari gue lagi. Mereka pasti akan dengerin lo kok. Secara lo kan anak kesayangan mereka.”  Ujar Kelvin sambil merangkul tas Ransel nya dan pergi meninggalkan Steven di kamar nya menuju pintu keluar yang berada di ruang tamu. “heh! Mau kemana kamu?” tanya papa sambil beranjak dari duduk nya. Kelvin pun tak menjawab dan pergi meninggalkan keluarganya begitu saja.
 
***

3 HARI BERLALU
KRIIIINGGGGGGGGGG... KRIIIINNNGGGGGGG.. suara telpon pun berbunyi dari lantai bawah tepatnya di ruang tamu yang membuat pertanyaan tante Rita terpotong. “bentar ya pah. Mama angkat telpon dulu” ujar mama sambil berjalan menuju lantai bawah. “halo siapa nih? ALICE? ALICE SIAPA YA? ALICEA FARADIKA? ALICE TEMAN KECIL NYA STEVEN DAN KELVIN? Oh iya iya tante inget. Apa kabar sayang? Sudah lama tante nggak ketemu sama kamu. Gimana kabar kamu dan mamah papah disana? Kapan main kesini lagi? Pasti Steven dan Kelvin seneng banget kalau tau kamu telpon. Oh iya ngomong ngomong ada apa kamu tumben tumbenan telpon? Apa? Oh jadi kamu akan tinggal disini untuk sementara? Kapan? Oh yaudah besok sore tante jemput kamu di airport ya. Ini akan menjadi surprise untuk Kelvin dan Steven. Hahahaha okedeh. Bye..” KLIK. Telpon pun di tutup.

Setelah lama berputar putar di langit. Terbang bersama angin. Saat daun daun pun mulai berguguran dari pohonnya. Kupu kupu yang hilang kini telah kembali. Kembali hinggap di bunga yang dulu.

Keesokan hari.
Siang harinya. “si Kelvin udah pulang mah?” tanya Steven kepada mamanya sambil melempar tas sekolah nya ke sofa dan langsung duduk di samping mama nya yang sedang asyik menonton acara gosip di televisi. “tuh dia ada di kamarnya.” Kata mama. “dia dicari papa atau balik sendiri? Tanya Steven” “dia pulang sendiri. Nggak seharusnya papah kamu ngomong sekasar itu terhadap dia.” Jawab mamah yang tidak mau kalah. “yaudah biarin aja lah. Ini jadi pelajaran buat dia, biar lain kali dia bisa lebih dewasa” jelas Steven. “ya semoga saja begitu. Kamu bantu dia supaya dia bisa berubah ya.”  Ujar mama dengan penuh harapan. “iya mah.. aku usahain” ucap Steven. “mah.. nanti Clara ulang tahun. Pesta nya mulai jam 18.30” ucap Steven. “oh ya? Terus kamu udah beli kado untuk dia? yaudah kamu nanti hati hati ya. Jangan ngebut ngebut bawa mobil nya. Mama sama papa nanti juga mau keluar, ada perlu sebentar.” Jelas tante Rita kepada Steven. “okedeh mah.. Steven ke kamar ya mah. Ngantuk pengen tidur. ” pamit Steven kepada mama nya menuju kamar yang berada di lantai atas sambil membawa tas sekolahnya dan meninggalkan mamanya yang menonton televisi sendiri di ruangan yang berukuran 8x6 meter itu. 

***
Sore harinya tante Rita dan om Reihan bersiap siap untuk menjempu Alice di bandara pukul 4 sore. “mah udah siap?” tanya om Reihan kepada istri tercinta nya itu. “udah pah.. yuk kita berangkat sekarang.” Ajak tante Rita. 10 menit kemudian mobil range rover merah pun melaju meninggalkan halaman rumah.
Sesampainya di bandara. “Alice mana ya pah?” tanya tante Rita kepada suaminya. Tiba tiba dari kejauhan pun seorang wanita pun teriak memanggil. “tante Rita, om Reihan. Aku disini....” teriak Alice memanggil tante Rita dan om Reihan. “ini Alice?” tanya om Reihan dengan ekspresi tidak percaya. “iya aku Alice, om..” ucap Alice. “wah kamu sudah berubah ya. Sudah dewasa, makin cantik pula. Tante pangling tadi melihat kamu.” Jelas tante Rita kepada Alice dengan ekspresi kagum bercampur tidak percaya. “hahahaha tante bisa aja nih. Jadi malu tau hahah. Kita langsung pulang atau mau kemana dulu tante?” tanya Alice. “kita putar putar jakarta saja yuk. Kan sudah lama kamu tidak melihat suasana jakarta, sekalian nanti mampir ke citos sebentar. Tante mau lihat baju baju kali aja ada yang bagus. hahahah” jelas tante Rita. “oh gitu. Okedeh tante.” Ujar Alice. Mobil om Reihan pun segera melaju ke arah Jakarta Selatan tepatnya menuju mall Cilandak Town Square. Selama perjalanan om Reihan dan Tante Rita pun tak henti hentinya menanya kan kepada Alice tentang keluarganya sekarang,pendidikan nya dan tentang kehidupan nya di SYDNEY. Alice,tante Rita dan om Reihan pun asyik mengobrol sambil berbelanja beberapa baju,tas dan sepatu. Mereka juga memilih untuk makan malam diluar saja. Sampai jam 8 mereka pun memutuskan untuk pulang.
“bi mama papa mana?” tanya Steven kepada bi Inah pembantunya. “nyonya dan tuan udah pergi dari tadi den..” jawab bi Inah. “memang kenapa den? Aden mau pergi kemana? Kok rapih dan wangi sekali?” tanya bi Inah dengan penasaran. “aku mau ke pesta ulang tahun nya Clara, bi..” jelas Steven sambil merapihkan kerah kemeja nya. “oh gitu yaudah hati hati ya den” ujar bi Inah. “iya makasih bi. Aku pergi dulu ya” pamit Steven kepada pembantunya itu. 10 menit kemudian mobil nissan skyline pun melaju meninggalkan rumah.

***
“happy birthday dan happy annive 5 month ya sayangku cintaku” ucap Steven sambil mengecup pipi kiri dan kanan Clara “malam ini kamu cantik banget sih. Aku pangling deh hahaha nih kado nya dan ini bunga mawar untuk wanita cantik seperti kamu” ucap Steven sambil memberikan kado yg super besar dan memberikan setangkai mawar merah kepada Clara. “makasih ya sayang. Akhirnya kamu dateng juga. Aku seneng deh. Dan happy annive juga ya cinta. Makasih kado dan bunga nya.” ucap Clara sambil tersenyum manis kepada Steven. Pesta Clara pun berlangsung cukup mewah dan meriah. Sampai jam 11 malam Steven pun memutuskan untuk pamit pulang sampai Tinggal beberapa orang saja yang tersisa di pesta ulang tahun Clara “aku pulang dulu ya sayang. Udah malem pasti mama dan papa nyari in aku.”  Pamit Steven kepada Clara. “iya sayang hati hati ya kamu di jalan.”  “makasih sayang” ucap Steven sambil tersenyum ramah dan mencium pipi kiri kanan clara. Sesampainya dirumah, Steven melihat keluarganya sudah tidur di kamar nya masing masing dan dia langsung menuju ke kamar nya tanpa menghiraukan apa apa lagi. Steven pun belum sadar bahwa Alice berada dirumah nya dan sudah terlelap tidur di kamar samping nya sedangkan Kelvin pun sedari siang belum keluar dari kamar nya.

***

SELAMAT DATANG KISAH YANG BARU SELAMAT DATANG SESEORANG YANG DULU

aku Alice. Masih ingat? Alice teman kecil mu dulu. Yang dulu kamu tinggalkan aku di taman sendirian saat kita bermain petak umpet
“pagi sayang. sudah bangun? Gimana tidurnya? Nyenyak nggak?” sapa tante Rita dengan ramah kepada Alice. “nyenyak banget kok tante. Steven dan Kelvin mana tante? Kok dari semalem aku belum melihat mereka?” tanya Alice. “jam segini mereka masih tidur. Paling sebentar lagi bangun.” Jelas tante Rita.
1 jam kemudian Kelvin pun turun menuju dapur untuk mengambil minum di kulkas. “hai sudah bangun?” sapa Alice yang sontak langsung mengaggetkan Kelvin yang sedang menuang kan air ke dalam gelas nya. “lah? Siapa lo?” tanya kelvin dengan heran. “aku Alice. Masih ingat? Alice teman kecil mu dulu. Yang dulu kamu tinggalkan aku di taman sendirian saat kita bermain petak umpet”. “ALICEA FARADIKA? Ini benar kamu?” tanya Kelvin dengan terheran heran dan tidak percaya. “iya ini aku Alice, Kelvin” jawab Alice dengan tersenyum. “Alice, bukan nya kamu di SYDNEY? Dari kapan kamu disini?” tanya Kelvin. “iya sekolah ku sekarang sedang libur akhir semester. Di SYDNEY aku sudah lulus karena aku mengambil kelas akselerasi dan aku mendapat nilai yang cukup memuaskan saat test kelulusan kemarin.” Jelas Alice yang menceritakan prestasi pendidikan nya itu dengan ekspresi bangga. “kapan kamu test kelulusan di sekolah kamu?” tanya Alice. “2 minggu lagi lice. Wah kamu benar benar pintar ya. Hahahah kamu sama seperti Steven.” Ujar Kelvin. “sama gimana? Kalau begitu kamu harus semangat belajarnya.” Tanya Alice sambil memberikan semangat kepada Kelvin dengan mengepalkan tangan nya dan mengangkat nya ke atas. “sama sama pintar dan bisa banggain orang tua” ujar Kelvin. “hahaha bisa aja kamu. Ngomong ngomong Steven belum bangun ya? Huh kebo banget sih dia.” gerutu Alice. “mungkin sebentar lagi. Kita ngobrol di gazebo aja yuk.” Ajak Kelvin. “ayuk..” jawab Alice dengan bersemangat. Mereka pun berjalan menuju gazebo yang berada di lantai atas dengan membawa 2 gelas yang berisi coklat hangat.  “heemmmm sejuk banget angin nya.” ujar Alice sambil merentangkan kedua tangan nya ke samping. “ini tempat galau favorite gue dan Steven tau hahaha keren kan pemandangan nya?” ujar Kelvin sambil diselingi candaan. “keren dari mana? Orang pemandangan nya rumah semua huuuft canda nih kamu hahaha karena awan nya lagi mendung aja makanya suasana nya jadi sejuk gini.” Jelas Alice. “emm masa sih? Nggak juga ah” seru Kelvin sambil mengeluarkan lidah tanda meledek ke arah Alice. “ih kamu nih. Rasain tuh” ujar Alice sambil melempar bantal kecil ke arah Kelvin. “aduh sakit tau.” Ucap Kelvin. “lebay kamu.” Seru Alice dengan menjulurkan lidah tanda meledek ke arah Kelvin. “emm Alice yang tentang kejadian di taman dulu aku minta maaf ya. Setelah kejadian itu keesokan harinya aku datang kerumah kamu untuk minta maaf, Cuma ternyata kamu sudah pindah ke SYDNEY.” Ujar Kelvin dengan ekspresi merasa bersalah. “jujur karena kejadian itu aku menjadi trauma berada di tempat gelap. Kamu tau aku masih bersembunyi saat kamu dan Steven pergi meninggalkan aku? Kamu tau aku menangis karena takut? Waktu itu umur ku masih 7 tahun. Masih terlalu takut berada di taman. Aku berharap kamu kembali dan menemukan aku Tapi ternyata yang kembali bukan kamu melainkan Steven. Dia yang menyelesaikan permainan petak umpet nya bukan kamu.” Jelas Alice dengan ekspresi kecewa. “iya Alice. Aku benar benar menyesal. Aku minta maaf” ucap Kelvin dengan tampang memelas memohon ampunan. “bisa di maafin tapi gak bisa di lupain” ujar Alice sambil tersenyum penuh arti. Tiba tiba Steven pun datang membuat suasana menjadi seolah olah tidak terjadi apa apa di antara Alice dan Kelvin. “Alice. Ternyata benar kata mama. Kamu memang ada disini” ucap Steven dengan senyum senang. “emang aku ada disini dari kemarin malem. Tapi kalian berdua malah tidak ada. Huuuhh” jelas Alice dengan ekspresi pura pura kesal sambil memanyunkan bibir nya yang mungil itu. “maaf Alice kemarin aku pergi ke pesta ulang tahun pacar ku.” “wah kamu sudah punya pacar. Siapa namanya?” tanya Alice. “namanya Clara.” Jawab Steven. “Alice kamu berubah ya. Jadi semakin..” ujar Steven yang tidak melanjutkan perkataan nya dan membuat Alice penasaran. “semakin apa?” tanya Alice. “semakin seksih hahahaha” ucap Steven. “ih siaaallllll” ucap Alice sambil melempar bantal kecil ke arah Steven, sebenar nya dalam hati steven berkata kalau Alice sudah berubah. Alice sekarang terlalu beda dengan yang dulu. Sekarang Alice lebih dewasa, yang cantik dengan rambut ikal yg berwarna coklat yg panjang nya sepinggang, mata nya yang bulat  bening dengan bola mata yang berwarna coklat, tinggi sekitar 170 cm, badan yang perfect, nyaris sempurna. “hahahah ampun nenek sihir jangan galak galak dong.” Kata Steven. “abis kamu nyebelin” kata Alice sambil memanyunkan bibirnya. Tiba tiba Kelvin pun langsung pergi meninggalkan Alice dan Steven yang sedang asyik bercanda dengan alasan ingin ke kamar mandi. “oiya waktu itu aku belum sempat ucapin terima kasih sama kamu karena kamu udah nyelamatin aku dari permainan petak umpet. hahah” ucap Alice. “iya sama sama tuan putri” ujar Steven sambil tersenyum manis kepada Alice.
Seiring berjalan nya waktu Alice dan Steven menjadi semakin akrab. Bahkan sangat akrab. Sampai sampai Steven sedikit demi sedikit melupakan kekasih nya Clara. Semenjak ada Alice di rumah, Steven jarang punya waktu luang untuk Clara. Bahkan sekiranya untuk jalan jalan atau makan siang di luar pun Steven menjadi enggan dan selalu bilang kepada Clara kalau dia sibuk. Namun di sisi lain Steven selalu bisa meluangkan waktunya untuk mengantar Alice kemana pun dia mau. Sampai suatu waktu Clara merasa jenuh dengan semua perlakuan Steven dan memutuskan untu berpisah. Bagi Clara melepaskan Steven dari pelukan nya sama saja membiarkan seribu wanita merayu Steven untuk jatuh ke pelukan nya mereka, namun Clara tidak bisa berbuat apa apa. Dia terlanjur jenuh dengan semuanya dan tetap memutuskan untuk berpisah. Clara memutuskan Steven melalui telpon. Namun Steven berjanji akan menemui nya lagi, mungkin saat mereka kuliah. Dan Clara pun menunggu nya.

***
Penyakit ini sedikit demi sedikit mengurangi sistem berfikir dan kinerja otak. Yang jika otak kiri atau kanan digunakan untuk berfikir keras membuat pnderitanya akan pusing hebat bahkan sampai muntah dan yang lebih parah nya akan pingsan

“anak anak. Ujian nasional tinggal 9 hari lagi. Ibu harap kalian benar benar mempersiapkan dengan belajar yang cukup supaya nilai kalian memuaskan. Belum lagi kalian nanti akan menghadapi test perguruan tinggi. Ibu harapkan untuk mengurangi waktu bermain kalian dan perbanyak belajar dirumah. Mengerti semuanya?” jelas bu Vio yang tidak lain adalah wali kelas Kelvin. Serentak seluruh siswa menjawab “mengertiii buuuuuu...” “bagus kalau kalian mengerti. Ibu akhiri pelajaran hari ini. Selamat siang semuanya.” Ucap bu Vio. “siang buuu..” jawab seluruh siswa 12 ips 3 yang tidak lain adalah kelas Kelvin.
Menjelang ujian kelulusan pun Steven dan Kelvin semakin giat untuk belajar. Namun itu bukan hal yang sulit untuk Steven siswa berprestasi dan peraih juara olimpiade di sekolahnya. Namun bagaimana dengan Kelvin. Kelvin harus belajar mati matian hanya untuk mendapatkan nilai lulus terbaik agar bisa membanggakan kedua orang tuanya. Walau bagi Steven itu hal biasa yang selalu dia lakukan yaitu membanggakan kedua orang tuanya dengan nilai nya yang selalu nyaris sempurna. Tapi tidak dengan Kelvin.
“huuueeks.. hueekkkss..” hanya suara muntah dan muntah yang terdengar dari Kelvin saat dia belajar untuk menghadapi ujian. “ya ampun .. gilaa.. gue nggak kuat. Aahhhh shiiitt.. sakiit bangeet kepala guee!” ujar Kelvin sambil memegang kepalanya yang sangat kesakitan akibat penyakit yang di deritanya 4 tahun terakhir ini. Penyakit Kelvin sedikit demi sedikit mengurangi sistem berfikir dan kinerja otak. Yang jika otak kiri atau kanan digunakan untuk berfikir membuat pnderitanya akan pusing hebat bahkan sampai muntah dan yang lebih parah nya akan pingsan. Kelvin selalu berkonsultasi dengan dokter pribadinya berbicara mengenai penyakitnya tanpa diketahui oleh papa,mama,dan Steven. Dokter sudah sering mengingatkan Kelvin agar dia di kemoterapi namun dia tetap tidak mau. Dia lebih memilih meminum obat obatan yang sangat banyak untuk mengurangi sakitnya. Padahal penyakit nya ini akan berbahaya jika tidak ditangani dengan serius. Itu lah yang dilakukan Kelvin selama menjelang ujian berlangsung. Yaitu belajar lalu muntah, belajar lalu muntah. Lama lama kesehatan nya pun menurun.
***
Ujian pun berlangsung selama 6 hari yang di lalui Steven dan Kelvin dengan sukses. Sampai hari pengumuman kelulusan pun. Kelvin dan Steven pun mendapat nilai yang mereka ingin kan. Namun sayang nya setelah sehari pengumuman kelulusan Kelvin jatuh pingsan dan koma selama 2 hari. Selama dirumah sakit Alice selalu berada di sampingnya. Orang tua Kelvin pun sudah tau tentang kondisi dia selama ini berkat penjelasan dokter yang menangani nya. Setelah Kelvin sadar, Steven mengundang Kelvin dan Alice untuk nonton di acara pertandingan basket antar sekolahnya.
“baiklah teman teman. kedudukan point pun saat ini berlangsung imbang dan yapss apa yang kita lihat Steven Ardinata memasukkan bolanya kedalam ring dan membuat kedudukan menjadi 48-45 dan” priiitttttt.. priiitttttt.. tiupan wasit yang bertanda telah usai nya pertandingan. dan pertandingan hari ini pun dimenangkan oleh SMA PELITA BANGSA” itulah penjelasan dari dewanjuri pertandingan basket. “horeeeeeeee yeeee Steven kereeen bangeeettt yeee Steven” teriak Alice. Dari kursi lain pun Clara melihat kemenangan steven.
“kita cegat dia di belakang.” Kata seorang anak SMA yang diketahui pemimpin anak anak SMA lawan nya Steven di pertandingan basket antar sekolah.
 “thanks ya Kelvin lo udah bela belain dateng ke pertandingan gue. Padahal kondisi lo masih lemah.” Ujar Steven. “iya selow aja. sekali kali gue dateng ke pertandingan lo. Gue kan pengen liat seberapa jago lo main nya. ternyata masih lebih jago gue. hahahaha” ujar Kelvin yang membuat Alice dan Steven juga ikut tertawa. “eh gue ke belakang bentar ya. Mau ganti baju nih basah banget.” Ucap Steven. “okedeh jangan lama lama ya” ucap Alice.
Saat berjalan ke ruang belakang tempat ganti baju tiba tiba. “BUUKKK” Steven pun di dorong ke lantai. “AYO KITA HAJAR DIA” kata seorang anak SMA. Steven pun dihajar habis habisan oleh segerombolan anak anak SMA. “SIALAN LO. SOK MAU JADI JAGOAN LO? BUUKK” kata seorang anak SMA sambil terus menghajar Steven.
“kok Steven lama banget ya?” tanya Alice. “yaudah aku susul dia di belakang dulu deh. Kamu tunggu sini bentar ya.” Ujar Kelvin yang berjalan menyusul Steven ke belakang. Tiba tiba Kelvin pun melihat Steven sedang dikeroyok oleh segerombolan orang. “EH LO APAIN SODARA GUE? SINI LO KALAU BERANI!!” Kelvin pun langsung memukul seorang anak SMA yg telah memukul Steven. Karena kalah jumlah akhirnya Kelvin pun juga ikut babak belur. Kelvin di pukul dada nya pakai batang besi dan dihajar mukanya sampai dia berdarah. Kemudia Alice pun yang melihat kejadian itu langsung berteriak minta tolong. Teriakan Alice menyebabkan orang datang berkumpul dan membuat lari para berandalan itu.

***
Steven luka parah sedangkan Kelvin koma. Tulang rusuk Kelvin patah keadaan ini benar benar sangat berbahaya untuk jiwa nya. hampir saja tulang rusuk nya menembus jantung nya dia. sudah 6 bulan Kelvin koma. Steven merasa sangat bersalah, karena dia lah Kevin menjadi begini. Orang tua Kelvin pun berani membayar berapa saja kepada dokter agar Kelvin bisa disembuhkan. Dan Alice tetap setia berada di samping Kelvin selama dia sakit. Alice tak henti hentinya menangis dan berdoa agar Kelvin segera sadar dan pulih. Kondisi kesehatan Kelvin pun menurun drastis. Sebenarnya semenjak Alice datang kesini Steven sudah menyatakan perasaan cintanya kepada Alice dan Alice pun menerima Steven sebagai pacarnya. 5 bulan mereka berpacaran dan Steven berjanji kepada Alice bahwa dia akan membahagiakan nya. Dan sekarang Alice tidak tinggal di rumah Steven lagi. Dia pindah ke kemang jakarta karena orang tua nya memutuskan untuk pindah lagi ke indonesia dan memutuskan membeli rumah di daerah kemang jakarta.

TERSADAR DARI TIDUR YANG PANJANG
“dimana aku? Alice..” ucap Kelvin saat dia tersadar dari komanya. “kelviiinn?! Kamu akhirnya sadar juga.” Ujar Alice sambil memeluk Kelvin. “Alice aku mau pulang. Aku mau pulang ke rumah. Aku nggak mau dirumah sakit terus.” Ucap Kelvin. “kalau begitu kita pulang besok saja ya Kelvin saat keadaan mu sudah benar benar membaik.” Keesokan harinya Kelvin pun kembali kerumah dan kembali ke pelukan keluarganya yang sekarang sudah berubah dan lebih menghargai arti hadirnya Kelvin. “ayo kita rayain kesembuhan nya Kelvin horeeeee priiiiiiitttt...” ucap Steven sambil meniup terompet. “ih berisik tauu” ucap Alice. “hari ini bi Inah masak menu spesial loh buat aden.” Ujar bi Inah. “makasih bi..” ucap Kelvin. “sama sama den. Kalo aden perlu sesuatu panggil bibi aja ya. Bibi siap membantu hahaha” ucap bi Inah. “haha okedeh bi.” “mama Kelvin ijin ke taman depan sebentar ya.” Ujar Kelvin. “mau ngapain kamu?” tanya mama. “sebentar aja kok mah.” Ucap Kelvin. “Alice, Steven kita ke taman yuk.” Ajak Kelvin. “tapi kamu kan belum sembuh banget.” Ucap Alice. “sebentar aja kok.” “okedeh sebentar ya. Awas kalau lama lama” ujar Steven.
Saat ditaman. “SATUUU.. DUAA.. TIGAAA.. sudah belum? Aku cari ya? Nah Steven kamu ketemu, ngumpet di belakang pohon.” “Wuuu curang nih. Pasti ngintip hahahaha” ujar Steven. “enak aja. sekarang tinggal Alice. Kamu dimana Alice kok nggak ketemu ketemu ya? Nah ternyata kamu disini ya. Dibelakang semak semak hahahahahah” ucap Kelvin sambil tertawa. “hahaha wuuu dasar kamu. Pasti ngintip deh.” Lalu mereka bertiga pun tertawa bersama.
Oh iya aku pergi sebentar ya. Ada janji mau ketemu temen. “yaudah hati hati ya kamu” ucap Alice. “iya makasih sayang ku” ujar Steven sambil tersenyum manis. Kemudian Steven pun pergi meninggalkan Alice dan Kelvin.
Sebenarnya Kelvin janji untu bertemu dengan Clara. Saat bertemu dengan Clara, Steven pun berkata bahwa dia dan Clara memang tidak bisa bersama lagi. Saat ini dia sudah memiliki Alice yang sangat dia cintai. “maaf kayanya memang benar keputusan kamu dulu. Bahwa kita memang tidak bisa bersama lagi. Sekarang kita jalani kehidupan kita masing masing. Terimakasih untuk penantian nya dan untuk 5 bulan kisah cinta nya.”

***
“kita duduk di bawah pohon yang rindang itu yuk.” Ajak Kelvin. “ayuuk.. udah lama ya kita nggak main kaya tadi. hahaha” ucap Alice. “iya hahaha seru banget” ucap Kelvin. “emm Alice rapatin teinga kamu ke dada aku deh.” “emang kenapa?” tanya Alice. “ada sesuatu yang salah sama jantung aku.” Kata Kelvin. Lalu Alice pun merapatkan telinga nya ke dada Kelvin. “Alice sebenarnya aku suka sama kamu dari kecil. Jantung ku selalu berdetak seperti ini jika aku dekat dengan kamu.” Ujar Kelvin yang membuat Alice terbangun dari sandaran di dada nya Kelvin. “kelvin? Kenapa kamu ngomong gitu?” tanya Alice. “karena aku cinta sama kamu. Aku tau aku nggak akan pernah bisa untuk memiliki kamu. Alice boleh nggak aku minta satu hal terakhir dari kamu, tolong bersandar di dada ku lagi dong. Jantung ku semakin aneh hahahah” Ujar Kelvin. “iya suara jantung kamu lucu hahahah”
5 menit kemudian. “Kelvin jantung kamu kok makin pelan aja ya detakan nya hahaha padahal tadi cepet banget berdetak nya. kelvin? Jantung kamu kok gak ada suara nya lagi ya? Kayanya tadi ada deh. Kelvin?” panggil Alice yang langsung bangun dari sandaran nya untuk bertanya kepada Kelvin. “Kelvin? Kelvin? Kelvin banguuunnnn.. kamu nggak boleh tidur disini” ujar Alice dan sedetik kemudian dia pun menangis. dia sadar Kelvin telah tiada. “kelvin aku mohon banguun.” Ucap Alice sambil bersandar di dada Kelvin dan menangis. ”tidur yang tenang ya di alam sana. Terimakasih untuk cinta nya” ucap Alice pelan.

Mulai saat ini kehidupan ku dimulai. Mulai saat ini hanya ada kamu seorang. Benar di samping kamu aku pernah berjanji. Mulai saat ini akan dimulai. Mulai saat ini takdir ku bersama mu. Mulai saat ini aku akan membuat mu bahagia. Dan seluruh cinta akan aku berikan dengan nafas terakhir ku. Mulai saat ini akan dimulai. ku berikan tangan ku untuk kamu dengan seluruh perasaan ku. Tidak bisa menuliskan kisah hidupku jika tanpa kamu . kamu dan aku tidak akan berakhir selain maut yang memisahkan. Mimpi ku akan datang karena adanya kamu disini.

Tulisan Softskill 3 Etika Profesi Akuntansi "Membuat Lampion"




Nama               : Rere Tresha

Kelas               : 4EB19

NPM               : 27213418

Tulisan             : Membuat lampion dengan sederhana namun lucu


nah yang suka iseng iseng bikin hiasan kamar agar tampak lebih menarik. yuk coba buat lampion ini. dengan bahan mudah didapat lampion pun tetap akan terlihat lucu.

“Lampion Lucu untuk Hiasan Kamarmu :)

Gelas kertas gak cuma bisa untuk wadah air minum. Kamu bisa menggantungnya terbalik untuk hiasan lampu tidur.

Bahan :
  • Gelas kertas
  • Pulpen, untuk melubangi
  • Lampu kabel
Caranya sangat sederhana, tusuk pantat gelas kertas dengan pulpen. Kemudian gantungkan gelas kertas di setiap bohlam lampu dengan posisi terbalik. Lampu tidur lucu siap menghiasi kamar tidurmu.