Nama :
Rere Tresha
Kelas : 4EB19
NPM :
27213418
Tulisan : Membuat Cerpen
Judul : 1..2..3..
“1..2..3..”
“SATUU.. DUAA..
TIGAAA.. udah belum? Aku cari ya?”
teriak Kelvin saat bermain petak umpet dengan Alice dan Steven di taman dekat
rumah mereka. “nahh.. ketemu kamu Steven hahahahah kamu ketawan ngumpet
dibelakang pohon” teriak Kelvin dengan senangnya. “ah curang kamu. Pasti tadi
mengintip saat aku ngumpet. Iya kan? Ngaku deh.” Tanya Steven dengan kesal.
“tidak kok! Aku tidak mengintip. Enak saja.” Seru Kelvin. “Alice mana? Belum
ketemu?” tanya Steven. “belum.. dia ngumpet dimana ya? ALICEEE kamu dimana? Ayo
cepat keluar” teriak Kelvin. 10 menit berlalu Kelvin pun tak kunjung menemukan
Alice.
Di semak semak
tempat persembunyian Alice pun tertawa senang karena tau Kelvin tidak bisa
menemukan dia. “hahahaha aku berhasil. Kelvin tak bisa menemukan ku. Kasian deh
dia” kata Alice dalam hatinya dengan sedikit bangga. “apa mungkin dia pulang?”
tanya Kelvin kepada Steven. “masa sih dia pulang? Tidak mungkin. Kan dia yang
paling semangat mengajak kita main petak umpet” ujar Steven. “mungkin tadi dia
sudah dipanggil mamanya pulang” ujar Kelvin dengan mengira ngira. “yasudah kita
pulang saja yuk. Langit nya sudah hampir gelap, pasti mama mencari kita” ajak
Steven. “ayuk..” jawab Kelvin.
Kelvin dan Steven
pun pulang meninggalkan Alice yang masih bersembunyi di semak semak sedangkan
hari semakin gelap.
“aduh kok Kelvin
nggak nemuin aku sih? Mana sih dia?” tanya Alice dalam hati dengan perasaan
cemas dan takut karena hari semakin gelap. 15 menit berlalu Alice pun masih
bersembunyi di semak semak berharap Kelvin mencari dan menemukan dia, sedangkan
langit sudah semakin gelap. Tanpa disadari Alice pun menangis. menangis
sesunggukan di balik semak. Perasaan nya terlalu takut. Namun Alice pun tidak
bisa beranjak dari tempat persembunyian nya. Dia Cuma bisa menangis. berharap
Kelvin datang dan menemukan dia. Sampai akhirnya Steven pun kembali ke taman
dan menemukan Alice di tempat persembunyian nya. Kamu kenapa menangis?” tanya
Steven dengan panik. “ternyata benar dugaan ku. Kamu masih bersembunyi. Untung
saja aku kembali ke taman.” Alice pun
tak menjawab dan tetap menangis. “tenang Alice, aku kan sudah menemukan kamu.
Kamu nggak usah takut. Sekarang kita pulang ya. Hari sudah gelap.” Steven pun
merangkul Alice dan beranjak dari tempat persembunyian nya dan berjalan mengantar
Alice pulang.
***
Setelah mengantar Alice pulang, Steven pun
langsung menceritakan kepada Kelvin dengan marah nya bahwa alice masih
bersembunyi di taman menunggu dia menemukan nya. Kelvin pun merasa bersalah dan
berniat untuk meminta maaf kepada Alice.
gadis kecil yang sebenarnya dia sukai. Dia sadar dia telah membuat Alice
menangis. dan dia berjanji untuk meminta maaf kepada Alice esok pagi.
HARI YANG TIDAK SEBERUNTUNG MINGGU PAGI YANG CERAH
“Aliceee.. permisiii.. Aliceee..” Kelvin pun
tak henti hentinya memanggil Alice di depan rumahnya. TINGGG NONGGGG.. suara
bel pun berbunyi namun tetap tidak ada seorang pun yang keluar. “permiissiiii..
Aliceee..” kali ini Kelvin pun memanggil dengan volume yang lebih tinggi dari
sebelumnya. “kok nggak ada yang keluar ya?” tanya Kelvin dalam hati. 10 menit
kemudian Kelvin pun masih terus memanggil Alice di depan rumah nya. Kelvin pun
tidak tau bahwa Alice telah meninggalkan rumah nya untuk pindah ke SYDNEY sejak
semalam tadi. Akhirnya Kelvin pun pulang tanpa hasil. Di perjalanan pulang
Kelvin pun terus memikirkan kesalahan nya kepada Alice dan perasaan nya tidak
tenang karena belum meminta maaf kepada Alice gadis yang jelas jelas dia sukai.
Dia terus terusan mengutuk dalam hati betapa bodohnya dia karena telah meninggalkan
Alice sendirian di taman dan membiarkan Steven menemukan dia. “kenapa bukan gue
yang nemuin Alice? Kenapa harus Steven saudara kembar gue sendiri?” tanya
Kelvin dalam hati dengan perasaan kesal.
***
MAKAN MALAM TIBAAA..
“ayo makan. Habis kan nasi sama lauk nya. Kamu
tambah lagi aja ayam nya” seru ayah
kepada Steven. “nggak mau ah udah kenyang aku” ujar Steven. “masa gitu aja udah
kenyang. Gimana mau punya otak yang pinter kaya papa kalo makan nya aja sedikit.
Katanya nanti mau lanjutin perusahaan papa. Kalo begitu ya harus pinter.” Ujar
laki laki yang masih tampan diumur 35 tahun nya itu. “loh? Kok jadi nyambung
nyambung ke perusahaan sih pa? Gak nyambung banget deh hahahah.” Ujar Kelvin
sekenanya. “sekali kali biarin liat papa nya senang sedikit kek. Sirik aja
sih.” jawab om Reihan dengan ketus dan pura pura memasang muka cemberut. “sudah
sudah nggak baik berdebat di meja makan. Oh iya kamu tadi kerumah Alice ada
perlu apa vin?” tanya tante Rita kepada Kelvin yang tidak lain adalah ibunda
nya sendiri. “nggak ada apa apa kok mah. Cuma mau ngajak Alice main ditaman aja
nanti sore. Tapi kok dirumah nya kaya kosong gitu ya mah? Aku panggil nggak ada
yang keluar.” Jelas Kelvin. “loh bukan nya Alice pindah ikut orang tua nya ke
SYDNEY. Semalem papa nya Alice yang telpon ke papa untuk bilang ke kalian kalau
Alice pindah. Jadi dia nggak bisa main sama kalian lagi.” Jelas om Reihan.
Mendengar penjelasan om Reihan, perasaan Kelvin pun tidak karuan. untuk anak
yang berusia 8 tahun seperti Kelvin dia Cuma bisa merasakan sedih dan ingin
menangis. dia sadar bahwa dia telah bodoh meninggalkan Alice di taman
sendirian. Hari demi hari pun dilalui Kelvin dan Steven tanpa bermain dengan
Alice lagi. Namun seiring berjalan nya waktu Kelvin pun mulai bisa melupakan kejadian
itu terutama melupakan Alice.
sampai kapan pun Kelvin dan
Steven nggak akan pernah sama. Walau kita kembar tapi kita beda pah.. kalau pun
aku disuruh pilih. Aku juga ingin terlahir seperti Steven yang sempurna dan di
puji puji oleh semua orang.
9 tahun
berlalu. Saat ini usia Kelvin dan Steven pun sudah
beranjak 17 tahun. Bukan anak kecil lagi tetapi sudah dewasa sudah mengerti apa
itu yang namanya CINTA. Diumur mereka yang 17 tahun banyak teman teman Kelvin
ataupun Steven yang berulang tahun dan sibuk mengundang sana sini untuk datang
ke pesta ulang tahun mereka.
“Sayang kamu lusa dateng ke ulang tahun aku
kan?” tanya Clara dengan penasaran. “ya aku pasti dateng lah ke ulang tahun
pacar tercinta ku ini. Makasih ya sayang undangan nya.” Kata Steven dengan
ramah dan menghamparkan senyum termaut nya kepada Clara gadis yang baru 5 bulan
menjadi kekasih nya itu. “kamu ajak Kelvin juga ya.” Bujuk clara kepada
kekasihnya itu. “emm kayanya Kelvin nggak akan dateng deh ke pesta ulang tahun
kamu nanti. Soalnya lagi ada masalah gitu deh dirumah karena dia. Tapi gpp kan
kalau dia nggak dateng?” tanya Steven. “gpp kok sayang. Yang penting kamu
dateng ke ulang tahun aku” jawab Clara sambil tersenyum manis kepada Steven.
Di SMA PELITA Steven menjadi idola kaum hawa
dan siswa kebanggaan sekolah. Tampan,Pintar,Berprestasi,ketua osis,Jago
basket,sering ikut Olimpiade,dan menduduki kelas Akselerasi. Itulah tanggapan
siswa siswi di SMA PELITA tentang dirinya. Berbeda dengan Steven. Kelvin
sekolah di SMA 101 jakarta. SMA yang tidak sebagus dan sepopuler SMA Steven.
Siswa siswa disana selalu menganggap nya berandalan yang kerjaan nya Cuma
berantem saja, membuang uang orang tua dengan percuma. Ini sudah ke enam kali
nya Kelvin pindah pindah sekolah sejak 2 tahun belakangan ini. Om Reihan ayah
Kelvin sudah bingung harus mendidik Kelvin dengan cara apa lagi. Dirumah Kelvin
pun tidak pernah belajar dan selalu pulang terlambat. Surat dari kepala sekolah
pun sudah sering diterima kedua orang tua Kelvin. Ibunya selalu bertanya kepada
Kelvin kenapa dia bisa seperti ini. Namun Kelvin pun tidak menggubris nya.
***
“MEMALUKAN SAJA KAMU!.” Sambil membanting
amplop yang isinya surat panggilan dari kepala sekolah SMA Kelvin. “lagi lagi
kamu membuat ulah saja. Bisa apa sih kamu? Nggak ada hal yang berguna apa yang
bisa kamu lakukan selain berkelahi? Papa tuh sudah muak mendapat surat
panggilan dari kepala sekolah kamu. Kamu tuh udah enam kali pindah sekolah
KELVIIINN!! Dengan kasus yang itu itu saja. Mau kamu tuh apa sih?” tanya Om Reihan
dengan kesal dan volume suara yang tinggi. “tidak bisa apa kamu seperti Steven
yang pintar, Berprestasi, dan mendapat kelas Akselerasi? PAPA MALU PUNYA ANAK
SEPERTI KAMU! Kalau saja kamu hidup Cuma hanya menyusahkan saja mending dari
dulu saja kamu papa buang.” Ucap om Reihan dengan penuh emosi. “oh yaudah kalau
begitu. Kelvin akan pergi dari rumah ini. Biar aku nggak akan nyusahin papa
lagi. Itu kan yang papa mau?! Asal papa tau ya, sampai kapan pun Kelvin dan
Steven nggak akan pernah sama. Walau kita kembar tapi kita beda pah.. kalau pun
aku disuruh pilih. Aku juga ingin terlahir seperti Steven yang sempurna dan di
puji puji oleh semua orang. Bukan seperti diri aku sekarang ini yang bahkan
kelahiran nya tidak diharapkan oleh orang tuanya sendiri!” ujar Kelvin sambil
berlari menuju kamar nya di lantai atas dan meninggalkan kedua orang tua nya
serta Steven di ruang tamu. “KELVINN!? PAPA BELUM SELESAI BICARA! SINI DULU
KAMU!!” ucap papa dengan tegas dan masih penuh emosi. “ah sudah lah Kelvin cape
denger hinaan papah terus” teriak kelvin dari lantai atas yang terdengar hingga
ruang tamu.
Dikamar, Kelvin sedang memasukkan tumpukkan
pakaian kedalam ransel nya. Dia benar benar berniat untuk pergi dari rumah.
Hatinya benar benar hancur atas ucapan ayah nya itu. Sebenarnya keluarga nya
tidak tau apa yang terjadi dengan Kelvin. Kelvin terlalu berbeda dengan Steven
walau mereka saudara kembar, sampai kapapan pun mereka tidak akan pernah sama.
Dan sampai kapan pun Steven tetap akan menang dalam semua hal.
“mau kemana lo?”
tanya Steven. “bukan urusan lo!” jawab Kelvin dengan ketus. “lo pikir dengan
cara lo pergi dari rumah akan nyelesain masalah gitu? Justru lo akan nambah
repot bokap nyokap karena mereka pasti akan muter muter kota Cuma buat nyari
lo.” Jelas Steven. “kalo gitu lo bilang aja ke mereka supaya mereka nggak usah
cari gue lagi. Mereka pasti akan dengerin lo kok. Secara lo kan anak kesayangan
mereka.” Ujar Kelvin sambil merangkul
tas Ransel nya dan pergi meninggalkan Steven di kamar nya menuju pintu keluar yang
berada di ruang tamu. “heh! Mau kemana kamu?” tanya papa sambil beranjak dari
duduk nya. Kelvin pun tak menjawab dan pergi meninggalkan keluarganya begitu
saja.
***
3 HARI BERLALU
KRIIIINGGGGGGGGGG...
KRIIIINNNGGGGGGG.. suara telpon pun berbunyi dari lantai bawah tepatnya di
ruang tamu yang membuat pertanyaan tante Rita terpotong. “bentar ya pah. Mama
angkat telpon dulu” ujar mama sambil berjalan menuju lantai bawah. “halo siapa
nih? ALICE? ALICE SIAPA YA? ALICEA FARADIKA? ALICE TEMAN KECIL NYA STEVEN DAN
KELVIN? Oh iya iya tante inget. Apa kabar sayang? Sudah lama tante nggak ketemu
sama kamu. Gimana kabar kamu dan mamah papah disana? Kapan main kesini lagi?
Pasti Steven dan Kelvin seneng banget kalau tau kamu telpon. Oh iya ngomong
ngomong ada apa kamu tumben tumbenan telpon? Apa? Oh jadi kamu akan tinggal
disini untuk sementara? Kapan? Oh yaudah besok sore tante jemput kamu di
airport ya. Ini akan menjadi surprise untuk Kelvin dan Steven. Hahahaha okedeh.
Bye..” KLIK. Telpon pun di tutup.
Setelah lama berputar putar di langit. Terbang bersama
angin. Saat daun daun pun mulai berguguran dari pohonnya. Kupu kupu yang hilang
kini telah kembali. Kembali hinggap di bunga yang dulu.
Keesokan hari.
Siang harinya. “si Kelvin udah
pulang mah?” tanya Steven kepada mamanya sambil melempar tas sekolah nya ke
sofa dan langsung duduk di samping mama nya yang sedang asyik menonton acara
gosip di televisi. “tuh dia ada di kamarnya.” Kata mama. “dia dicari papa atau
balik sendiri? Tanya Steven” “dia pulang sendiri. Nggak seharusnya papah kamu
ngomong sekasar itu terhadap dia.” Jawab mamah yang tidak mau kalah. “yaudah
biarin aja lah. Ini jadi pelajaran buat dia, biar lain kali dia bisa lebih
dewasa” jelas Steven. “ya semoga saja begitu. Kamu bantu dia supaya dia bisa berubah
ya.” Ujar mama dengan penuh harapan.
“iya mah.. aku usahain” ucap Steven. “mah.. nanti Clara ulang tahun. Pesta nya
mulai jam 18.30” ucap Steven. “oh ya? Terus kamu udah beli kado untuk dia?
yaudah kamu nanti hati hati ya. Jangan ngebut ngebut bawa mobil nya. Mama sama
papa nanti juga mau keluar, ada perlu sebentar.” Jelas tante Rita kepada
Steven. “okedeh mah.. Steven ke kamar ya mah. Ngantuk pengen tidur. ” pamit
Steven kepada mama nya menuju kamar yang berada di lantai atas sambil membawa
tas sekolahnya dan meninggalkan mamanya yang menonton televisi sendiri di
ruangan yang berukuran 8x6 meter itu.
***
Sore harinya tante Rita dan om
Reihan bersiap siap untuk menjempu Alice di bandara pukul 4 sore. “mah udah
siap?” tanya om Reihan kepada istri tercinta nya itu. “udah pah.. yuk kita
berangkat sekarang.” Ajak tante Rita. 10 menit kemudian mobil range rover merah
pun melaju meninggalkan halaman rumah.
Sesampainya di
bandara. “Alice mana ya pah?” tanya tante Rita kepada suaminya. Tiba tiba dari
kejauhan pun seorang wanita pun teriak memanggil. “tante Rita, om Reihan. Aku
disini....” teriak Alice memanggil tante Rita dan om Reihan. “ini Alice?” tanya
om Reihan dengan ekspresi tidak percaya. “iya aku Alice, om..” ucap Alice. “wah
kamu sudah berubah ya. Sudah dewasa, makin cantik pula. Tante pangling tadi
melihat kamu.” Jelas tante Rita kepada Alice dengan ekspresi kagum bercampur
tidak percaya. “hahahaha tante bisa aja nih. Jadi malu tau hahah. Kita langsung
pulang atau mau kemana dulu tante?” tanya Alice. “kita putar putar jakarta saja
yuk. Kan sudah lama kamu tidak melihat suasana jakarta, sekalian nanti mampir
ke citos sebentar. Tante mau lihat baju baju kali aja ada yang bagus. hahahah”
jelas tante Rita. “oh gitu. Okedeh tante.” Ujar Alice. Mobil om Reihan pun
segera melaju ke arah Jakarta Selatan tepatnya menuju mall Cilandak Town
Square. Selama perjalanan om Reihan dan Tante Rita pun tak henti hentinya
menanya kan kepada Alice tentang keluarganya sekarang,pendidikan nya dan
tentang kehidupan nya di SYDNEY. Alice,tante Rita dan om Reihan pun asyik
mengobrol sambil berbelanja beberapa baju,tas dan sepatu. Mereka juga memilih
untuk makan malam diluar saja. Sampai jam 8 mereka pun memutuskan untuk pulang.
“bi mama papa mana?”
tanya Steven kepada bi Inah pembantunya. “nyonya dan tuan udah pergi dari tadi
den..” jawab bi Inah. “memang kenapa den? Aden mau pergi kemana? Kok rapih dan
wangi sekali?” tanya bi Inah dengan penasaran. “aku mau ke pesta ulang tahun
nya Clara, bi..” jelas Steven sambil merapihkan kerah kemeja nya. “oh gitu
yaudah hati hati ya den” ujar bi Inah. “iya makasih bi. Aku pergi dulu ya”
pamit Steven kepada pembantunya itu. 10 menit kemudian mobil nissan skyline pun
melaju meninggalkan rumah.
***
“happy birthday dan
happy annive 5 month ya sayangku cintaku” ucap Steven sambil mengecup pipi kiri
dan kanan Clara “malam ini kamu cantik banget sih. Aku pangling deh hahaha nih
kado nya dan ini bunga mawar untuk wanita cantik seperti kamu” ucap Steven
sambil memberikan kado yg super besar dan memberikan setangkai mawar merah
kepada Clara. “makasih ya sayang. Akhirnya kamu dateng juga. Aku seneng deh.
Dan happy annive juga ya cinta. Makasih kado dan bunga nya.” ucap Clara sambil
tersenyum manis kepada Steven. Pesta Clara pun berlangsung cukup mewah dan
meriah. Sampai jam 11 malam Steven pun memutuskan untuk pamit pulang sampai
Tinggal beberapa orang saja yang tersisa di pesta ulang tahun Clara “aku pulang
dulu ya sayang. Udah malem pasti mama dan papa nyari in aku.” Pamit Steven kepada Clara. “iya sayang hati
hati ya kamu di jalan.” “makasih sayang”
ucap Steven sambil tersenyum ramah dan mencium pipi kiri kanan clara.
Sesampainya dirumah, Steven melihat keluarganya sudah tidur di kamar nya masing
masing dan dia langsung menuju ke kamar nya tanpa menghiraukan apa apa lagi.
Steven pun belum sadar bahwa Alice berada dirumah nya dan sudah terlelap tidur
di kamar samping nya sedangkan Kelvin pun sedari siang belum keluar dari kamar
nya.
***
SELAMAT DATANG KISAH YANG BARU SELAMAT DATANG SESEORANG YANG DULU
aku Alice. Masih ingat? Alice teman kecil mu dulu. Yang
dulu kamu tinggalkan aku di taman sendirian saat kita bermain petak umpet
“pagi sayang. sudah
bangun? Gimana tidurnya? Nyenyak nggak?” sapa tante Rita dengan ramah kepada
Alice. “nyenyak banget kok tante. Steven dan Kelvin mana tante? Kok dari
semalem aku belum melihat mereka?” tanya Alice. “jam segini mereka masih tidur.
Paling sebentar lagi bangun.” Jelas tante Rita.
1 jam kemudian Kelvin
pun turun menuju dapur untuk mengambil minum di kulkas. “hai sudah bangun?”
sapa Alice yang sontak langsung mengaggetkan Kelvin yang sedang menuang kan air
ke dalam gelas nya. “lah? Siapa lo?” tanya kelvin dengan heran. “aku Alice.
Masih ingat? Alice teman kecil mu dulu. Yang dulu kamu tinggalkan aku di taman
sendirian saat kita bermain petak umpet”. “ALICEA FARADIKA? Ini benar kamu?”
tanya Kelvin dengan terheran heran dan tidak percaya. “iya ini aku Alice,
Kelvin” jawab Alice dengan tersenyum. “Alice, bukan nya kamu di SYDNEY? Dari
kapan kamu disini?” tanya Kelvin. “iya sekolah ku sekarang sedang libur akhir
semester. Di SYDNEY aku sudah lulus karena aku mengambil kelas akselerasi dan
aku mendapat nilai yang cukup memuaskan saat test kelulusan kemarin.” Jelas
Alice yang menceritakan prestasi pendidikan nya itu dengan ekspresi bangga.
“kapan kamu test kelulusan di sekolah kamu?” tanya Alice. “2 minggu lagi lice.
Wah kamu benar benar pintar ya. Hahahah kamu sama seperti Steven.” Ujar Kelvin.
“sama gimana? Kalau begitu kamu harus semangat belajarnya.” Tanya Alice sambil
memberikan semangat kepada Kelvin dengan mengepalkan tangan nya dan mengangkat
nya ke atas. “sama sama pintar dan bisa banggain orang tua” ujar Kelvin.
“hahaha bisa aja kamu. Ngomong ngomong Steven belum bangun ya? Huh kebo banget
sih dia.” gerutu Alice. “mungkin sebentar lagi. Kita ngobrol di gazebo aja
yuk.” Ajak Kelvin. “ayuk..” jawab Alice dengan bersemangat. Mereka pun berjalan
menuju gazebo yang berada di lantai atas dengan membawa 2 gelas yang berisi
coklat hangat. “heemmmm sejuk banget
angin nya.” ujar Alice sambil merentangkan kedua tangan nya ke samping. “ini
tempat galau favorite gue dan Steven tau hahaha keren kan pemandangan nya?”
ujar Kelvin sambil diselingi candaan. “keren dari mana? Orang pemandangan nya
rumah semua huuuft canda nih kamu hahaha karena awan nya lagi mendung aja
makanya suasana nya jadi sejuk gini.” Jelas Alice. “emm masa sih? Nggak juga
ah” seru Kelvin sambil mengeluarkan lidah tanda meledek ke arah Alice. “ih kamu
nih. Rasain tuh” ujar Alice sambil melempar bantal kecil ke arah Kelvin. “aduh
sakit tau.” Ucap Kelvin. “lebay kamu.” Seru Alice dengan menjulurkan lidah
tanda meledek ke arah Kelvin. “emm Alice yang tentang kejadian di taman dulu
aku minta maaf ya. Setelah kejadian itu keesokan harinya aku datang kerumah
kamu untuk minta maaf, Cuma ternyata kamu sudah pindah ke SYDNEY.” Ujar Kelvin
dengan ekspresi merasa bersalah. “jujur karena kejadian itu aku menjadi trauma
berada di tempat gelap. Kamu tau aku masih bersembunyi saat kamu dan Steven
pergi meninggalkan aku? Kamu tau aku menangis karena takut? Waktu itu umur ku
masih 7 tahun. Masih terlalu takut berada di taman. Aku berharap kamu kembali
dan menemukan aku Tapi ternyata yang kembali bukan kamu melainkan Steven. Dia
yang menyelesaikan permainan petak umpet nya bukan kamu.” Jelas Alice dengan
ekspresi kecewa. “iya Alice. Aku benar benar menyesal. Aku minta maaf” ucap
Kelvin dengan tampang memelas memohon ampunan. “bisa di maafin tapi gak bisa di
lupain” ujar Alice sambil tersenyum penuh arti. Tiba tiba Steven pun datang membuat
suasana menjadi seolah olah tidak terjadi apa apa di antara Alice dan Kelvin.
“Alice. Ternyata benar kata mama. Kamu memang ada disini” ucap Steven dengan
senyum senang. “emang aku ada disini dari kemarin malem. Tapi kalian berdua
malah tidak ada. Huuuhh” jelas Alice dengan ekspresi pura pura kesal sambil
memanyunkan bibir nya yang mungil itu. “maaf Alice kemarin aku pergi ke pesta
ulang tahun pacar ku.” “wah kamu sudah punya pacar. Siapa namanya?” tanya
Alice. “namanya Clara.” Jawab Steven. “Alice kamu berubah ya. Jadi semakin..”
ujar Steven yang tidak melanjutkan perkataan nya dan membuat Alice penasaran.
“semakin apa?” tanya Alice. “semakin seksih hahahaha” ucap Steven. “ih
siaaallllll” ucap Alice sambil melempar bantal kecil ke arah Steven, sebenar
nya dalam hati steven berkata kalau Alice sudah berubah. Alice sekarang terlalu
beda dengan yang dulu. Sekarang Alice lebih dewasa, yang cantik dengan rambut
ikal yg berwarna coklat yg panjang nya sepinggang, mata nya yang bulat bening dengan bola mata yang berwarna coklat,
tinggi sekitar 170 cm, badan yang perfect, nyaris sempurna. “hahahah ampun
nenek sihir jangan galak galak dong.” Kata Steven. “abis kamu nyebelin” kata
Alice sambil memanyunkan bibirnya. Tiba tiba Kelvin pun langsung pergi
meninggalkan Alice dan Steven yang sedang asyik bercanda dengan alasan ingin ke
kamar mandi. “oiya waktu itu aku belum sempat ucapin terima kasih sama kamu
karena kamu udah nyelamatin aku dari permainan petak umpet. hahah” ucap Alice.
“iya sama sama tuan putri” ujar Steven sambil tersenyum manis kepada Alice.
Seiring berjalan nya
waktu Alice dan Steven menjadi semakin akrab. Bahkan sangat akrab. Sampai
sampai Steven sedikit demi sedikit melupakan kekasih nya Clara. Semenjak ada
Alice di rumah, Steven jarang punya waktu luang untuk Clara. Bahkan sekiranya
untuk jalan jalan atau makan siang di luar pun Steven menjadi enggan dan selalu
bilang kepada Clara kalau dia sibuk. Namun di sisi lain Steven selalu bisa
meluangkan waktunya untuk mengantar Alice kemana pun dia mau. Sampai suatu
waktu Clara merasa jenuh dengan semua perlakuan Steven dan memutuskan untu
berpisah. Bagi Clara melepaskan Steven dari pelukan nya sama saja membiarkan
seribu wanita merayu Steven untuk jatuh ke pelukan nya mereka, namun Clara
tidak bisa berbuat apa apa. Dia terlanjur jenuh dengan semuanya dan tetap
memutuskan untuk berpisah. Clara memutuskan Steven melalui telpon. Namun Steven
berjanji akan menemui nya lagi, mungkin saat mereka kuliah. Dan Clara pun
menunggu nya.
***
Penyakit ini sedikit
demi sedikit mengurangi sistem berfikir dan kinerja otak. Yang jika otak kiri
atau kanan digunakan untuk berfikir keras membuat pnderitanya akan pusing hebat
bahkan sampai muntah dan yang lebih parah nya akan pingsan
“anak anak. Ujian
nasional tinggal 9 hari lagi. Ibu harap kalian benar benar mempersiapkan dengan
belajar yang cukup supaya nilai kalian memuaskan. Belum lagi kalian nanti akan
menghadapi test perguruan tinggi. Ibu harapkan untuk mengurangi waktu bermain
kalian dan perbanyak belajar dirumah. Mengerti semuanya?” jelas bu Vio yang
tidak lain adalah wali kelas Kelvin. Serentak seluruh siswa menjawab
“mengertiii buuuuuu...” “bagus kalau kalian mengerti. Ibu akhiri pelajaran hari
ini. Selamat siang semuanya.” Ucap bu Vio. “siang buuu..” jawab seluruh siswa
12 ips 3 yang tidak lain adalah kelas Kelvin.
Menjelang ujian
kelulusan pun Steven dan Kelvin semakin giat untuk belajar. Namun itu bukan hal
yang sulit untuk Steven siswa berprestasi dan peraih juara olimpiade di
sekolahnya. Namun bagaimana dengan Kelvin. Kelvin harus belajar mati matian
hanya untuk mendapatkan nilai lulus terbaik agar bisa membanggakan kedua orang
tuanya. Walau bagi Steven itu hal biasa yang selalu dia lakukan yaitu
membanggakan kedua orang tuanya dengan nilai nya yang selalu nyaris sempurna.
Tapi tidak dengan Kelvin.
“huuueeks..
hueekkkss..” hanya suara muntah dan muntah yang terdengar dari Kelvin saat dia
belajar untuk menghadapi ujian. “ya ampun .. gilaa.. gue nggak kuat. Aahhhh
shiiitt.. sakiit bangeet kepala guee!” ujar Kelvin sambil memegang kepalanya
yang sangat kesakitan akibat penyakit yang di deritanya 4 tahun terakhir ini.
Penyakit Kelvin sedikit demi sedikit mengurangi sistem berfikir dan kinerja
otak. Yang jika otak kiri atau kanan digunakan untuk berfikir membuat pnderitanya
akan pusing hebat bahkan sampai muntah dan yang lebih parah nya akan pingsan.
Kelvin selalu berkonsultasi dengan dokter pribadinya berbicara mengenai
penyakitnya tanpa diketahui oleh papa,mama,dan Steven. Dokter sudah sering
mengingatkan Kelvin agar dia di kemoterapi namun dia tetap tidak mau. Dia lebih
memilih meminum obat obatan yang sangat banyak untuk mengurangi sakitnya.
Padahal penyakit nya ini akan berbahaya jika tidak ditangani dengan serius. Itu
lah yang dilakukan Kelvin selama menjelang ujian berlangsung. Yaitu belajar
lalu muntah, belajar lalu muntah. Lama lama kesehatan nya pun menurun.
***
Ujian pun berlangsung
selama 6 hari yang di lalui Steven dan Kelvin dengan sukses. Sampai hari
pengumuman kelulusan pun. Kelvin dan Steven pun mendapat nilai yang mereka
ingin kan. Namun sayang nya setelah sehari pengumuman kelulusan Kelvin jatuh
pingsan dan koma selama 2 hari. Selama dirumah sakit Alice selalu berada di
sampingnya. Orang tua Kelvin pun sudah tau tentang kondisi dia selama ini
berkat penjelasan dokter yang menangani nya. Setelah Kelvin sadar, Steven
mengundang Kelvin dan Alice untuk nonton di acara pertandingan basket antar
sekolahnya.
“baiklah teman teman.
kedudukan point pun saat ini berlangsung imbang dan yapss apa yang kita lihat
Steven Ardinata memasukkan bolanya kedalam ring dan membuat kedudukan menjadi
48-45 dan” priiitttttt.. priiitttttt.. tiupan wasit yang bertanda telah usai
nya pertandingan. dan pertandingan hari ini pun dimenangkan oleh SMA PELITA
BANGSA” itulah penjelasan dari dewanjuri pertandingan basket. “horeeeeeeee
yeeee Steven kereeen bangeeettt yeee Steven” teriak Alice. Dari kursi lain pun
Clara melihat kemenangan steven.
“kita cegat dia di
belakang.” Kata seorang anak SMA yang diketahui pemimpin anak anak SMA lawan nya
Steven di pertandingan basket antar sekolah.
“thanks ya Kelvin lo udah bela belain dateng
ke pertandingan gue. Padahal kondisi lo masih lemah.” Ujar Steven. “iya selow
aja. sekali kali gue dateng ke pertandingan lo. Gue kan pengen liat seberapa
jago lo main nya. ternyata masih lebih jago gue. hahahaha” ujar Kelvin yang
membuat Alice dan Steven juga ikut tertawa. “eh gue ke belakang bentar ya. Mau
ganti baju nih basah banget.” Ucap Steven. “okedeh jangan lama lama ya” ucap
Alice.
Saat berjalan ke
ruang belakang tempat ganti baju tiba tiba. “BUUKKK” Steven pun di dorong ke
lantai. “AYO KITA HAJAR DIA” kata seorang anak SMA. Steven pun dihajar habis
habisan oleh segerombolan anak anak SMA. “SIALAN LO. SOK MAU JADI JAGOAN LO?
BUUKK” kata seorang anak SMA sambil terus menghajar Steven.
“kok Steven lama
banget ya?” tanya Alice. “yaudah aku susul dia di belakang dulu deh. Kamu
tunggu sini bentar ya.” Ujar Kelvin yang berjalan menyusul Steven ke belakang.
Tiba tiba Kelvin pun melihat Steven sedang dikeroyok oleh segerombolan orang.
“EH LO APAIN SODARA GUE? SINI LO KALAU BERANI!!” Kelvin pun langsung memukul
seorang anak SMA yg telah memukul Steven. Karena kalah jumlah akhirnya Kelvin
pun juga ikut babak belur. Kelvin di pukul dada nya pakai batang besi dan
dihajar mukanya sampai dia berdarah. Kemudia Alice pun yang melihat kejadian
itu langsung berteriak minta tolong. Teriakan Alice menyebabkan orang datang
berkumpul dan membuat lari para berandalan itu.
***
Steven luka parah
sedangkan Kelvin koma. Tulang rusuk Kelvin patah keadaan ini benar benar sangat
berbahaya untuk jiwa nya. hampir saja tulang rusuk nya menembus jantung nya
dia. sudah 6 bulan Kelvin koma. Steven merasa sangat bersalah, karena dia lah
Kevin menjadi begini. Orang tua Kelvin pun berani membayar berapa saja kepada
dokter agar Kelvin bisa disembuhkan. Dan Alice tetap setia berada di samping
Kelvin selama dia sakit. Alice tak henti hentinya menangis dan berdoa agar
Kelvin segera sadar dan pulih. Kondisi kesehatan Kelvin pun menurun drastis.
Sebenarnya semenjak Alice datang kesini Steven sudah menyatakan perasaan
cintanya kepada Alice dan Alice pun menerima Steven sebagai pacarnya. 5 bulan
mereka berpacaran dan Steven berjanji kepada Alice bahwa dia akan membahagiakan
nya. Dan sekarang Alice tidak tinggal di rumah Steven lagi. Dia pindah ke
kemang jakarta karena orang tua nya memutuskan untuk pindah lagi ke indonesia
dan memutuskan membeli rumah di daerah kemang jakarta.
TERSADAR DARI TIDUR YANG
PANJANG
“dimana aku? Alice..”
ucap Kelvin saat dia tersadar dari komanya. “kelviiinn?! Kamu akhirnya sadar
juga.” Ujar Alice sambil memeluk Kelvin. “Alice aku mau pulang. Aku mau pulang
ke rumah. Aku nggak mau dirumah sakit terus.” Ucap Kelvin. “kalau begitu kita
pulang besok saja ya Kelvin saat keadaan mu sudah benar benar membaik.”
Keesokan harinya Kelvin pun kembali kerumah dan kembali ke pelukan keluarganya
yang sekarang sudah berubah dan lebih menghargai arti hadirnya Kelvin. “ayo
kita rayain kesembuhan nya Kelvin horeeeee priiiiiiitttt...” ucap Steven sambil
meniup terompet. “ih berisik tauu” ucap Alice. “hari ini bi Inah masak menu
spesial loh buat aden.” Ujar bi Inah. “makasih bi..” ucap Kelvin. “sama sama
den. Kalo aden perlu sesuatu panggil bibi aja ya. Bibi siap membantu hahaha”
ucap bi Inah. “haha okedeh bi.” “mama Kelvin ijin ke taman depan sebentar ya.”
Ujar Kelvin. “mau ngapain kamu?” tanya mama. “sebentar aja kok mah.” Ucap
Kelvin. “Alice, Steven kita ke taman yuk.” Ajak Kelvin. “tapi kamu kan belum
sembuh banget.” Ucap Alice. “sebentar aja kok.” “okedeh sebentar ya. Awas kalau
lama lama” ujar Steven.
Saat ditaman. “SATUUU.. DUAA..
TIGAAA.. sudah belum? Aku cari ya? Nah Steven kamu ketemu, ngumpet di belakang
pohon.” “Wuuu curang nih. Pasti ngintip hahahaha” ujar Steven. “enak aja.
sekarang tinggal Alice. Kamu dimana Alice kok nggak ketemu ketemu ya? Nah
ternyata kamu disini ya. Dibelakang semak semak hahahahahah” ucap Kelvin sambil
tertawa. “hahaha wuuu dasar kamu. Pasti ngintip deh.” Lalu mereka bertiga pun
tertawa bersama.
Oh iya aku pergi
sebentar ya. Ada janji mau ketemu temen. “yaudah hati hati ya kamu” ucap Alice.
“iya makasih sayang ku” ujar Steven sambil tersenyum manis. Kemudian Steven pun
pergi meninggalkan Alice dan Kelvin.
Sebenarnya Kelvin
janji untu bertemu dengan Clara. Saat bertemu dengan Clara, Steven pun berkata
bahwa dia dan Clara memang tidak bisa bersama lagi. Saat ini dia sudah memiliki
Alice yang sangat dia cintai. “maaf kayanya memang benar keputusan kamu dulu.
Bahwa kita memang tidak bisa bersama lagi. Sekarang kita jalani kehidupan kita
masing masing. Terimakasih untuk penantian nya dan untuk 5 bulan kisah cinta
nya.”
***
“kita duduk di bawah
pohon yang rindang itu yuk.” Ajak Kelvin. “ayuuk.. udah lama ya kita nggak main
kaya tadi. hahaha” ucap Alice. “iya hahaha seru banget” ucap Kelvin. “emm Alice
rapatin teinga kamu ke dada aku deh.” “emang kenapa?” tanya Alice. “ada sesuatu
yang salah sama jantung aku.” Kata Kelvin. Lalu Alice pun merapatkan telinga
nya ke dada Kelvin. “Alice sebenarnya aku suka sama kamu dari kecil. Jantung ku
selalu berdetak seperti ini jika aku dekat dengan kamu.” Ujar Kelvin yang
membuat Alice terbangun dari sandaran di dada nya Kelvin. “kelvin? Kenapa kamu
ngomong gitu?” tanya Alice. “karena aku cinta sama kamu. Aku tau aku nggak akan
pernah bisa untuk memiliki kamu. Alice boleh nggak aku minta satu hal terakhir
dari kamu, tolong bersandar di dada ku lagi dong. Jantung ku semakin aneh
hahahah” Ujar Kelvin. “iya suara jantung kamu lucu hahahah”
5 menit kemudian. “Kelvin
jantung kamu kok makin pelan aja ya detakan nya hahaha padahal tadi cepet
banget berdetak nya. kelvin? Jantung kamu kok gak ada suara nya lagi ya?
Kayanya tadi ada deh. Kelvin?” panggil Alice yang langsung bangun dari sandaran
nya untuk bertanya kepada Kelvin. “Kelvin? Kelvin? Kelvin banguuunnnn.. kamu
nggak boleh tidur disini” ujar Alice dan sedetik kemudian dia pun menangis. dia
sadar Kelvin telah tiada. “kelvin aku mohon banguun.” Ucap Alice sambil
bersandar di dada Kelvin dan menangis. ”tidur yang tenang ya di alam sana.
Terimakasih untuk cinta nya” ucap Alice pelan.
Mulai saat ini
kehidupan ku dimulai. Mulai saat ini hanya ada kamu seorang. Benar di samping
kamu aku pernah berjanji. Mulai saat ini akan dimulai. Mulai saat ini takdir ku
bersama mu. Mulai saat ini aku akan membuat mu bahagia. Dan seluruh cinta akan
aku berikan dengan nafas terakhir ku. Mulai saat ini akan dimulai. ku berikan
tangan ku untuk kamu dengan seluruh perasaan ku. Tidak bisa menuliskan kisah
hidupku jika tanpa kamu . kamu dan aku tidak akan berakhir selain maut yang memisahkan.
Mimpi ku akan datang karena adanya kamu disini.