TUGAS 1 SOFTSKILL
“CERPEN”
NAMA : Rere Tresha
NPM : 27213418
KELAS : 3EB19
DOSEN : Bpk. Budiman
SEMUA KARENA GADGET
“aku
pulangg..” teriak Mikha dari luar. “eh anak bunda sudah pulang ternyata. Gimana
sekolahnya hari ini? Lancar?” tanya bunda sambil asyik menonton tv. “lancar ko
bun, tapi tadi aku lupa bawa handphone baru aku ke sekolah. Jadi aku gak bisa
pamer ke temen temen aku deh bun kalo aku baru punya handphone terbaru” jawab
Mikha. “loh ko begituh si nak? Gak baik ah pamer ke orang lain tentang sesuatu
yang kita punya. Kan kasian kalo nanti mereka ngiri.” Jelas bunda. “iya bun aku
Cuma bercanda ko hehehe” cetus Mikha sambil tersenyum manja ke bunda nya.
Mikha saat
ini duduk dikelas 5 SD dan bersekolah di SD AL-AZHAR di jakarta selatan. Mikha
tergolong anak yang lahir dari keluarga yang serba berkecukupan. Ayah mikha bekerja
di perusahaan negara. Dan bunda mikha seorang ibu rumah tangga biasa. Suatu
hari ayah mikha terpaksa harus pindah ke daerah jawa timur karena ada tugas
dinas dari kantor nya untuk waktu yang cukup lama. Dan ayah mikha pun
berinisiatif untuk mengajak bunda dan mikha untuk ikut dinas bersamanya di luar
daerah.
“Assalamualaikum..”
salam ayah yang baru pulang kerja sambil membuka pintu. “waalaikumsalam..”
jawab ibu sambil berjalan menuju ayah. “baru pulang yah? Ko tumben pulang
cepat?” tanya ibu. “iya bun, alhamdulillah tugas dikantor udah kelar semua”
jelas ayah. “oh alhamdulillah kalo sudah selesai yah.”ucap bunda. “mikha mana
bun?” tanya ayah. “mikha sudah tidur yah.” Jelas bunda. “oh iya bun ayah punya
kabar buruk dan kabar baik buat bunda dan mikha.” Ucap ayah. “kabar apa yah?”
tanya bunda dengan penuh tanya. “kabar baik nya alhamdulillah ayah dipromosikan
oleh atasan ayah dan kabar buruknya ayah dipindah tugaskan di daerah jawa timur
bun untuk waktu yang cukup lama. Ayah ingin bunda dan mikha ikut ayah pindah ke
daerah jawa timur. Karena ayah tidak mungkin meninggalkan bunda dan mikha.”
Jelas ayah. “kalo bunda sih setuju saja dengan ayah tapi kalo untuk mikha sih
bunda tidak yakin dia akan setuju. Tapi nanti biar bunda beri pengertian dia
secara pelan-pelan. Semoga mikha bisa mengerti ya yah.” Ucap bunda. “iya semoga
ya bun, makasih ya bun.” Ucap ayah. “iya sama sama ya ayah.” Balas bunda dengan
tersenyum.
Keesokan
paginya saat ayah dan bunda memberi tahu mikha tentang kabar perpindahan nya
keluar daerah pun mikha pun sangat tidak setuju. Dia sempat sedikit kesal namun
ayah dan bunda pun memberi pengertian kepada mikha dan akhirnya mikha pun mau
untuk mengerti.
“mikha hari
ini kamu bantu ayah dan bunda berkemas kemas barang ya. Karena lusa kita sudah
harus berangkat.” Jelas ayah. “iya yah nanti mikha kemas kemas barang mikha dan
membantu bunda.” Jawab mikha dengan wajah cemberut dan menggerutu dalam hati.
Hari
perpindahan mikha pun datang. Dengan rasa sedih mikha pun dengan terpaksa harus
meninggalkan kota jakarta untuk pindah ke luar daerah.
Dan
sesampainya di desa Tegalasem.
“alhamdulillah
akhirnya kita sampai juga” ujar Ayah. “iya alhamdulillah ya yah. Nah mikha
sekarang ini menjadi rumah baru kamu.” Ujar bunda. “Rumahnya memang tidak
sebesar di jakarta, tapi cukup nyaman dan indah untuk kita tempati. Di sekitar
rumah kita pun pemandangan nya sangat indah. Ada deretan pegunungan, hamparan
sawah dan sungai kecil yang tak jauh dari rumah kita ini. Disini pun warganya
sangat ramah dan saling membantu. Ayah harap kamu bisa betah ya mikha.” Jelas
ayah dengan penuh harapan. “iya semoga saja mikha bisa betah disini ya yah.”
Ujar mikha. “oh iya bun yah nanti mikha sekolah dimana ya jika mikha tinggal
disini?” tanya mikha. “nanti ayah akan mendaftarkan mikha di sekolah negeri
yang tidak jauh dari rumah kita. Memang sekolahnya tidak se elite yang
dijakarta. Tapi dari segi pendidikan nya pun tidak kalah bagus dengan sekolah
swasta lainnya dijakarta. Ayah harap kamu setuju dengan usulan ayah.” Ujar ayah
dengan sangat detail. “hmm yasudah terserah ayah saja mikha mau masuk kedalam
rumah mau melihat lihat rumah baru mikha Dan kamar baru mikha.”
Ayah,bunda
dan mikha pun berjalan masuk menuju kedalam rumah barunya dan Hari pun berlalu
mikha,bunda dan ayah pun menikmati rumah barunya sambil berisitirahat karena
lelah sehabis melewati perjalanan panjang.
2 hari pun
berlalu. Mikha pun mulai masuk ke sekolah barunya. Hari pertama mikha
melewatinya dengan biasa biasa saja. Hari pertama sudah banyak teman- teman
yang ingin berkenalan dengan mikha namun mikha menanggapi nya dengan biasa saja
bahkan terkesan sombong karena tidak mau menanggapinya.
“hai mikha
kamu anak baru pindahan dari jakarta itu yah?” tanya jono. “iya. Kenapa?” tanya
mikha dengan ketus. “tidak apa apa aku hanya mau berkenalan saja dengan mu.”
Ujar jono. “itu apa mikha yang kamu pegang?” tanya jono. “kamu gak tau ini apa?
Ih norak banget sih. Ini tuh gadget mahal. Ini hadiah yang baru dibeliin sama
ayah aku.” Jelas mikha sambil memamerkan handphone barunya. “oh begituh. Aku
boleh liat gak? Cuma sebentar saja. Habis aku penasaran. Bentuknya sangat tipis
sekali seperti cermin.” Ujar jono. “ih enak aja kamu mau pegang gadget terbaru
aku. Gak boleh lah yang ada gadget aku bisa rusak karena dipegang kamu.” Jawab
mikha dengan sombong. “kamu pelit dan sombong sekali mikha. Masa aku pinjam
sebentar saja tidak boleh. Yasudahlah.” Ujar jono sambil pergi berlalu
meninggalkan mikha yang duduk di bangku taman sekolah.
Lalu datang lah Sasa dan Mita teman sekelas
mikha yang baru yang mau berkenalan dengan mikha juga.
“hai mikha”
sapa Mita dengan tersenyum sambil berjalan menuju mikha. “kamu lagi sibuk apa
mikha?” tanya Sasa dengan rasa penasaran. “itu apa mikha? Ko aku lihat kamu
dari tadi mencet mencet itu terus.” Tanya mita. “ini namanya handphone alias
gadget. Gadget aku ini baru dibeliin sama ayah aku hadiah ulang tahun aku.”
Jelas mikha. “oh handphone. Kalo handphone mah aku tau. Tapi setau aku
handphone itu ada tombolnya. Tapi ko handphone kamu gak ada tombolnya ya
mikha?” tanya mita. “iya handphone aku kan gadget terbaru dan canggih. Jadi
kalian gak usah heran kalo tampilan handphone aku seperti ini.” Ujar mikha
dengan penuh sombong. “oh begituh ya. Oh iya mikha kamu mau gak?” sasa pun
menyodorkan 3 buah pisang goreng. “engga ah. Aku gak biasa makan makanan kaya
gituh. Nanti aku sakit perut lagi.” Ujar mikha dengan rasa sombongnya yang
semakin menjadi jadi. “engga ko mikha.
Kamu gak akan sakit perut. Pisang goreng ini baru digoreng tadi pagi oleh ibu
ku. Kebetulan pas sekali ada tiga buah. Pas buat kamu,aku,dan mita.” Jelas
sasa. “ih aku bilang aku gak mau. Jangan maksa deh. Udah kalian sana. Ganggu
aku lagi main handphone ajasih.” Ujar mikha dengan nada ketus. “yasudah deh
kalo begituh.” Ucap sasa sambil pergi
berlalu bersama mita.
Dilapangan
sekolah pun mita,sasa,dan jono berbincang bincang berbicara tentang kesombongan
yang dilakukan mikha terhadap mereka bertiga.
“aku gak
nyangka ternyata mikha itu sombong yah.” Cetus mita. “iya dia orang jakarta
yang sombong sekali. Benar benar menyebalkan. Masa dia ngatain aku norak.” Ujar
jono. “yah kalo kamu mah emang norak jon hahaha” seru sasa sambil menimpakan
lelucuan terhadap jono. “yah kamu mah gituh banget sa sama aku.” Ujar jono
dengan muka sok bersedih. “hahaha iya aku Cuma bercanda ko jono. Jangan dimasukkan
ke hati ya.” Seru sasa. “iya sasa aku juga tidak marah ko.” Ujar jono.
Hari pun
berlalu, Sudah tiga minggu mikha seperti itu. Sikap dan tingkah nya kepada
teman teman nya membuat guru mikha merasa perlu memanggil orang tua mikha ke
sekolah untuk membicarakan tingkah mikha selama di sekolah.
“ayo
sillahkan duduk bu.” Ibu guru mikha pun mempersilahkan bunda mikha untuk duduk.
“ada apa ya bu guru memanggil saya? Apa mikha melakukan kesalahan?” tanya bunda
mikha. “ini loh bunda tentang mikha. Mikha tidak melakukan kesalahan apa apa.
Cuma yang saya lihat selama pindah di sekolah ini, mikha tidak pernah
bersosialisasi dengan teman temannya yang lain. Saat jam istirahat pun mikha
sibuk asyik sendiri dengan gadget nya. bahkan beberapa teman mikha pun mengeluhkan
sikap mikha yang sombong dan selalu pamer gadget nya itu ke teman temannya.
Mikha seakan tidak peduli sama sekali dengan teman temannya disini.” Ujar bu
guru mikha dengan sangat detail. “kalo boleh saya tau, apa dulu di sekolah
mikha yang lama sikap mikha seperti ini ya bu?” tanya bu guru mikha. “tidak ko
bu. Mikha dulu tidak pernah ada masalah apa apa disekolahnya. Dia pun juga suka
bermain dengan teman temannya. Cuma mikha memang sedikit pemilih dalam berteman
dan suka pamer bu.” Jawab bunda mikha. “oh seperti itu. Kalo begituh tolong
bunda beri pengertian mikha dengan pelan pelan bahwa apa yang dilakukan mikha
itu tidak baik. Kasian jika mikha terus seperti itu nanti mikha jadi tidak
punya teman.” Ujar ibu guru mikha. “iya bu nanti saya beri pengertian mikha
dengan pelan pelan.” Ujar bunda mikha. “terimakasih ya bu atas informasi ini.
Dan saya harap ibu juga bisa membantu membimbing mikha ya untuk kedepannya.”
Ujar bunda mikha dengan senyum penuh harap. “iya bu pasti saya juga selaku
orang tua mikha disekolah akan membantu dan membimbing perkembangan mikha.”
Ujar ibu guru. “baik bu sekali lagi terimakasih ya bu. Kalau begituh saya pamit
dulu ya bu.” Ujar bunda mikha sambil tersenyum dan berjabat tangan dengan ibu
guru mikha sambil berjalan keluar ruang guru.
Sesampainya
mikha dirumah seusai pulang sekolah, Bunda mikha pun langsung berbicara dengan
mikha dengan penuh pengertian dan menanyakan atas sikap mikha disekolah. Mikha
pun hanya diam dan menjawab bahwa dia tidak merasa mengacuhkan teman teman nya.
bunda mikha pun terus menasehati mikha bahwa perbuatan nya itu sangat tidak
baik. Bunda mikha pun bilang jika mikha terus seperti ini nanti tidak ada yang
mau berteman dengan mikha. Namun mikha dengan santainya menjawab bahwa mikha
juga tidak mau punya teman orang kampung seperti mereka. Sambil berjalan
menjauh meninggalkan bunda. Namun bunda hanya menghela nafas sambil
menggelengkan kepala.
Suatu hari
mikha pun diajak bermain kesawah oleh jono,sasa,dan mita. Dan mikha pun meng
iyakan ajakan mereka. Karena mikha juga penasaran ingin bermain ke sawah karena
selama di jakarta mikha jarang melihat persawahan yang luas.
“ayo
sasa,mita kejar aku kalo bisa.” Ujar jono.
Sasa dan
mita pun berlari mengejar jono sambil meninggalkan mikha yang asyik sibuk foto
sendiri dengan handphone nya itu.
“eh eh
kalian tungguin aku dong. Ko malah ninggalin sih? Nyebelin banget deh.” Ujar
mikha sambil ikut berlari dengan wajah kesal.
Namun saat
mikha berlari tiba tiba handphone mikha terlepas dari genggaman tangan mikha
dan tidak sengaja jatuh ke parit. Lalu mikha pun seketika teriak histeris
karena handphone nya jatuh kedalam parit.
“yah yaampun
handphone aku. Yah aduh gimana ini handphone aku jatuh. Jono,sasa,mita tolongin
aku dong. Handphone aku nyebur kedalam parit. Tolong ambilin dong. Aku gak
berani nyebur kedalam paritnya.” Teriak mikha meminta bantuan kepada
jono,sasa,dan mita.
Lalu
mita,sasa,dan jono pun datang kembali menyampari mikha.
“loh hape
kamu jatuh mikha?”tanya mita. “iyanih hape aku jatoh. Tolong ambilin dong mit.
Bisa gak?” tanya mikha dengan ekspresi memelas. “ah aku tidak mau mengambil
hape kamu ah mikha. Kamu kan dari tadi asik sendiri sama hape kamu dan
melupakan kita. Kamu juga sombong dan selalu pamer sama kita tentang gadget
kamu itu. Biarin saja kalo sekarang handphone kamu jatuh ke parit.” Ujar mita
dengan cetus.”ih kok kamu begitu sih mita sama aku?.” Tanya mikha. “emang benar
begituh ko mikha. Kamu itu emang anak yang sombong dan tukang pamer. Kamu pun
juga tidak peduli sama lingkungan sekitarmu. Kamu selalu sibuk dengan gadget mu
itu.” Ujar sasa semakin menegaskan perkataan mita sebelumnya. “yaudah yuk kita
pulang aja. biarin aja kita gak usah tolongin anak yang sombong seperti dia.”
ujar jono. “ih jangan begituh dong kalian. Maaf kalo memang selama ini aku
sombong,selalu pamer, dan sibuk dengan gadget ku terus.” Ucap mikha dengan
ekspresi wajah ingin menangis. “aku janji aku akan berubah menjadi anak yang
lebih baik lagi. Tapi aku mohon tolong bantu aku. Ambilin handphone aku dulu di
parit itu. Bagaimana pun juga handphone itu hadiah ulang tahun dari ayah aku.”
Pinta mikha dengan memelas. “yasudah kalo begituh aku ambilkan. Tapi kamu harus
berjanji ya kalau kamu akan berubah menjadi orang yang tidak sombong dan selalu
pamer lagi.” Ujar jono. “iya aku berjanji akan berubah menjadi lebih baik
lagi.” Ujar mikha sambil tersenyum dengan wajah penuh keyakinan kepada
sasa,mita dan jono.
Akhirnya
karena kejadian itupun mikha menjadi anak yang tidak sombong lagi. Bahkan
sekarang mikha banyak temannya disekolah. Banyak yang menyukai mikha karena
keramahan nya. dan orang tua mikha pun bersyukur karena sekarang mikha sudah
berubah menjadi anak yang baik dan ramah.